Pemikir politik yang satu ini berseberangan dengan kebijakan Kabinet yang sedang berkuasa. Ia dipanggil oleh Dinas Polisi Rahasia agar tidak memuat buah pikirannya di media massa, ikut talk show dan membuat buku-buku politik yang baru. Penguasa menjelaskan bahwa semua bukunya ditarik dari semua toko buku, dilarang diperjualbelikan. Pemikir politik kita menjelaskan bahwa hal itu bukan masalah bagi dirinya, karena barang langka makin diminati dan dicari.