Pada suatu pasar, seorang ibu pembelanja kehabisan uang belanja, padahal daftar belanjaan belum habis separuhnya. Dengan kesal ia memaki-maki penguasa panjang pendek karena harga segala kebutuhan pokok meningkat. Seorang ibu lain lewat dan berbisik, hati hati kalau berkeluh kesah, dapat ditangkap polisi rahasia yang tersebar dalam pasar. Menerima teguran tersebut Ibu tersebut naik darah dan makin lantang mengucapkan caci-maki. Seorang polisi rahasia mendekat dan bertanya, siapa yang ia maki. Ibu tersebut terkejut melihat kartu identitas penanya, lalu menjawab; apa urusan anda kalau saya memaki-maki suami saya ? Polisi rahasia kita kaget, tersipu-sipu mundur tiga langkah, dengan tegap memberi salut kepolisian, lalu mengucapkan; mohon maaf sebesar-besarnya tidak mengenali Ibu negara sedang menyamar, balik kanan dan hilang ditelan ribuan pengunjung pasar.
