Pada awal 2020, Presiden menggunting pita jalan tol Trans Kalimantan, dan Festival Mobil Berhias aneka warna mulai bergerak pelahan sepanjang 2.000 Km tersebut. Diantara festival mobil mobil mewah itu, ternyata terdapat sebuah mobil tua dengan pengendara tua renta, didampingi istrinya, yang juga sudah lanjut usia. Wartawan terbagi menjadi tiga kelompok besar, kelompok pertama mengikuti rombongan Presiden, menteri PU dan para pejabat tinggi, kelompok kedua mengikuti parade paling depan, yaitu para pengusaha sukses dan selebriti dengan kumpulan mobil mobil mewah, dan hanya dua mobil wartawan mengikuti sebuah mobil tua tersebut. Karena mesin sudah tua, mobil itu berjalan lambat, dan jadinya peserta paling belakang. Pada Km ke seribu, mobil tua berhenti pada gundukan sampah jalan yang menutup separuh lebar jalan tol . Kakek nenek itu turun, menarik atau membuang berbagai sampah tersebut keluar dari badan jalan. Tak ada wartawan menolong, mereka meliput pemandangan itu. Pada Km ke 1.500, kembali kedua kakek nenek perkasa dihadang oleh gundukan sampah yang menutup separuh lebar jalan, kembali turun tangan untuk memindahkan sampah ke rerumputan di tepi jalan. Tak ada wartawan yang membantu, semua hanya mengarahkan kamera kepada dua orang tua renta itu.
Alisah, pada penghujung jalan tol, terdapat sebuah tenda raksasa, penuh musik dan kudapan untuk pesta pora, dan lihatlah betapa bernafsu para peserta festival itu melahap hidangan. Hari parak Magrib, tatkala Presiden kita beranjak dari hadapan CCTV raksasa, dan keluar meyambut peserta terakhir yang datang. Kakek nenek itu menyalami Presiden kita, sambil menyerahkan sebuah potong emas batangan. Kata sang Kakek; Bapak Presiden, kami menemukan lantakan emas batangan ini di jalan, dan menyerahkannya kepada negara melalui Bapak.
Didepan seluruh wartawan dan kilauan lampu kamera, Presiden menunjukkan batangan emas terbitan London itu, menyerahkan kembali batangan emas kepada sang kakek dan berkata, inilah hadiah bagi juara festival. Kepada wartawan, sang Presiden menyatakan, hadiah disembunyikan diantara tumpukan sampah kedua, pada Km 1.500. Hanya warga negara yang peduli akan jalan tolnya, yang layak memeroleh hadiah itu.
Lalu dengan sangat santun, Presiden mengajak kedua kakek nenek menuju Lounge tenda mewah itu, disertai para wartawan untuk menyaksikan tayang ulang CCTV operasi pembersihan sampah jalan Km 1.000 dan Km 1.500. Panitia memilih jenis sampah kaleng bekas dan bekas bungkus almari es atau tv berbahan stereoform (gabus putih), agar ringan dipindahkan oleh pada musafir yang ringan hati ringan tangan.