AKUNTANSI AGRIKULTUR


Laporan Riset Dr Jan Hoesada

PENDAHULUAN

Pertanian (farming) berasal dari kosakata Latin  firma bermakna kontrak atau perjanjian bersifat tetap, juga bermakna sebuah tempat aktivitas bertani yang dilakukan dengan menerapkan berbagai konsep budidaya berbasis tanah (agrikultur) yang baik, sesuai sumber berjudul Difference Between Agriculture and Farming, di unggah oleh Tanya, 2011.

Kosakata ager dalam bahasa Latin sebagai asal-muasal istilah agraria, bermakna tanah, istilah latin cultura bermakna budidaya, sehingga kosakata agrikultur bermakna budidaya agri berbasis tanah. Budidaya adalah segala akal, cara dan sumber-daya dikerahkan untuk suatu tujuan, mempunyai cabang budidaya agri atau agrikultur (agriculture). Terdapat dua jenis pertanian, yaitu pertanian nir-teknologi dan pertanian-berteknologi. Pertanian (farming) berbasis agrikultur adalah pertanian berbasis riset & pengembangan hal-ikhwal bertani-secara-baik, untuk memperoleh hasil optimal. Tanah adalah dataran kulit bumi, mungkin tertutup batu-batuan, termasuk dataran terendam air, sehingga ber permukaan air laut, danau, sungai dan rawa, karena itu akuakultur adalah bagian agrikultur. KBBI dan produk hukum INA tidak memdeferensiasi kedua istilah tersebut. Terdapat berbagai penggunaan istilah petani secara khusus, misalnya petani garam yang menangkap air laut dalam sebuah tempat disebut tambak-garam, mengeringkan kandungan air dalam tambak, menghasilkan garam, menyebabkan kegiatan tersebut tergolong aktivitas agrikultur. Petani Walet berbudidaya sarang-burung Walet, petani semut adalah petani produsen nira dan gula aren. Perkembangan SAK internasional dan AS tentang akuntansi Agrikultur amat turbulen, makalah serupa yang pernah di muat pada situs KSAP sepanjang 2 tahun terakhir menjadi tidak berlaku, karena dimutahirkan makalah ini. Perlakuan akuntansi versi IAS 41 Agriculture ternyata mempunyai implikasi nan-luas, di bahas pada makalah ini. Berbagai wacana akuntansi, misalnya perbedaan agricultural produceentitas agri dengan  biological product entitas pabrik, perbedaan/dikotomi/persamaan/tumpang tindih akuntansi biological assets dan agricultural produce, fenomena munculnya lini-baru berjudul Biological Assets pada minimum-line-item IAS 1, pisah batas persediaan IAS 2 dan IAS 41, akuntansi tanaman-induk (bearer plant) belum dewasa/menghasilkan, perbedaan standar akuntansi bearer plant vs bearer animal, penerapan akuntansi penurunan nilai, penyusutan, revaluasi bearerplant/animal. Penulis memilih basis sumber IFRS ketimbang IPSAS karena perbedaan kecepatan perkembangan & wacana di antara keduanya. Makalah menggunakan pula berbagai sumber diluar IFRS “Besar”, misalnya IFRS for SME, pendapat ACCA dan elaborasi SAK pada beberapa negara digunakan, agar kupasan/analisis lebih  mutahir.

Selengkapnya…