BALADA  ASET  BERACUN


Sajian Dr. Jan Hoesada, Komite Kerja KSAP.

Pendahuluan

Aset buruk (bad assets) adalah aset yang tak menghasilkan pendapatan dan tak seberapa sering digunakan pemiliknya , aset beracun (toxic assets) adalah investasi yang sulit dilepas/di jual kembali di pasar-bebas, antara lain sekuritas tak berpasar/permintaan, berdimensi akuntansi penurunan-nilai (impairment of assets) atau penghapusan-nilai ( write off ) ,  berisiko menurunkan aset-neto pada LK.

Vivien Lou Chen, 2023, menyajikan artikel berjudul Government bonds held at banks may be so-called ‘toxic asset’ of next financial crisis, fund manager says, sumber Market Watch , antara lain mengungkapkan bahwa kecemasan-publik berjangkit di picu kejatuhan /kolaps dua bank regional dalam waktu kurang dari seminggu menyebabkan krisis-kepercayaan dalam industri perbankan AS, berpusat pada obligasi-pemerintah yang di duga menjadi “toxic asset”.

Sejarah Aset Beracun

Sumber ACCA menyajikan artikel berjudul Toxic Assets, pada pokoknya mengungkapkan bahwa aset beracun adalah instrumen-keuangan di produksi/diperdagangkan industri-perbankan untuk memperoleh penghasilan atau untuk melepas risiko pada saat membidik pasar/pelanggan berisiko-tinggi,  dengan fasilitas/penjualan amat-agresif  hipotek bukan-utama (sub‑prime mortgages) pada era 1990 kepada target-pasar  tuna-bayar .

Bank memberi pinjaman berbentuk hipotek, pinjaman beli-mobil  berhampiran sekuritisasi pinjaman tersebut untuk menghapus risiko terkait potensi arus-kas-masuk masa-depan  dan mengkonversi pinjaman menjadi tunai  agar dapat dipinjamkan-lanjut demi perbesaran/pertumbuhan volume kredit. Sekuritisasi dilakukan dengan cara transfer-peminjaman kepada entitas-bertujuan-khusus (special purpose vehicles atau SPV)[1] . Entitas bertujuan khusus  tersebut membeli secara tunai obligasi-bank dengan cara menerbitkan obligasi-berjamin-hasil yang mengalir dari pemegang-hipotek.

Pada kasus pinjaman berbasis hipotek-bukan-utama (sub-prime mortgages) risiko tingkat-tinggi menggunakan berbegai ragam-paket-sekuritsasi , tercapai dengan penciptaan berbagai instrumen bergaya-derivatives disebut  Kewajiban-utang ber-agun (collateralised debt obligations atau CDO), berinti hampirran kemas-ulang aset-berisiko cq pinjaman berbasis hipotek-bukan-utama (sub-prime mortgages), dimana risiko disebar kecil-kecil kepada para pemegang-obligasi dalam beragam opsi/pilihan pulangan-tinggi berisiko-tinggi atau pulangan-rendah berisiko-rendah.

CDO adalah mekanisme transfer-kerugian kepada investor-pengambil-risiko investasi , misalnya transfer kepada entitas lindung-nilai ( hedge fund) , menyebabkan sebagian besar investor-lain misalnya industri perbankan , terlindung  dan berada pada kondisi sumber arus-kas berisiko-rendah.

Tranche adalah kata Perancis yang berarti “irisan” atau “porsi.” Dalam dunia investasi, istilah ini digunakan untuk menggambarkan  sekuritas  yang dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan selanjutnya dijual kepada investor. Tranche pada umumnya berbentuk sekuritas berbasis hipotek , yang merupakan sekeranjang pinjaman hipotek yang dikumpulkan bersama untuk dibeli oleh investor.

Rumpun pinjaman beragun hipotek (CDO) diambil alih SPV buatan emiten-sendiri  , dikelompokkan dalam 3 rumpun yang besarnya ditentukan berdasar kebutuhan daya-serap kerugian, adalah sbb :

  • Rumpun/Tranche 1 (risiko tertinggi) disebut rumpun ekuitas ( ‘equity’ tranche ) , bertugas menyerap kerugian gagal-bayar sampai suatu-batas dimana rumpun tersebut tergunakan habis dan rumpun investasi ini tak bernilai.
  • Rumpun/Tranche 2 (risiko menengah, risiko mezzanine) bertugas menyerah lebihan kerugian yang tak mampu di serap rumpun 1, sampai rumpun 2 tersebut habis-nilai.
  • Rumpun/Tranche 3 (rumpun AAA, ‘senior’ tranche) bertugas menyerap sisa-rugi tak-terserap rumpun 1 dan 2 di atasnya.
  • Bila arus-kas-masuk /diterima dari peminjam berupa bunga dan pengembalian pokok , pembayaran tsb di bayarkan kepada rumpun/tranche 3 lebih dahulu sebagai rumpun senior, sisanya mengalir ke rumpun di atasnya.
  • Gagal-bayar peminjam langsung saja memukul rumpun 1, lalu 2 dan dst

Selengkapnya…