WACANA TENTANG TEMA APBN 2021


Ringkasan Dr Jan Hoesada, KSAP.

Pendahuluan.

Jauh sebelum Covid melanda, dua puluh tahun lalu Don Tapscot disusul berbagai pemikir lain, telah mempersiapkan sistem perekonomian berbasis kehidupan digital serta reformasi birokrasi konvensional menjadi birokrasi digital. Organisasi belajar berbasis kecerdasan artifisial dimungkinkan oleh akumulasi pengetahuan kolektif, saling mendorong maju, memecahkan masalah dan inovasi melalui bigdata analytics. Sistem menjauhi kemestian dan standardisasi, sistem sebanyak mungkin terbuka untuk dunia digital, piranti elektronik saling berhubungan dan saling membantu beroperasi berbasis perangkat lunak kompatibel, software dikemas ringkas dan ekonomis, tak menuntut kapasitas besar. Namun beberapa standardisasi software tetap dapat dikembangkan, untuk keperluan integrasi informasi, hubungan khusus dengan pelanggan, pemasok, pesaing secara lebih efektif dan efisien. Hipermedia menyebabkan operasi internet efisien, mencari sesuatu jadi cepat dan mudah. Terjadi kerjasama berbagai perancang internet untuk revolusi internet, mungkin terjadi pada awal 2021, bertujuan untuk menghindari penjelajahan yang melelahkan dan tidak praktis, sebelum menemukan apa yang dicari. Desain komputasi berorientsi obyek, multimedia interface, tidak membuat program besar, rumit, kaku, programmer makin tak perlu membuat bagian software (disebut obyek), bagian (chunk) dikembangkan dengan operasi baku dan interface baku, namun menggunakan komponen siap pakai untuk merakit sistem internal organisasi.

Ekonomi Digital.

APBN 2021 diperkirakan terfokus pada pembangunan ekonomi digital tahan Covid, terfokus pada belanja infrastruktur digital dan tata hukum baru bagi ekonomi digital, reformasi tata ruang sosial dan social safety net anti-Covid, untuk percepatan pemulihan perekonomian. Diramalkan akan terjadi penguatan aktivitas ekonomi berbasis Tol Laut & Darat Terpadu yang terintegrasi secara digital, ditambah sistem ekonomi Desa Kabupaten Terpadu berbasis perhatian istimewa pembangunan jalan akses desa ke pasar kabupaten pada 17.504 pulau di luar Pulau Jawa, digitalisasi transfer Dana Desa nir KKN dan sistem informasi pemasaran hasil bumi desa.

Basis ekonomi digital merupakan kemestian berbangsa bernegara karena bencana Covid, sesungguhnya telah dijelaskan dalam berbagai pemikiran tentang Revolusi Industri IV dan pemikiran tentang sistem perekonomian generasi milenial dan generasi sesudahnya. Lock down suka sendiri, tak perlu mandi, dandan dan berbusana keren, karena chit chat online dan belanja online sudah lazim dilakukan generasi milenial. Proses belajar mengajar online memang diharapkan jauh sebelum Covid. Pada perekonomian digital, tak ada perbedaan kota metropolitan dengan kota kabupaten, perusahaan besar dan kecil, digitalisasi kehidupan menyebabkan masyarakat desa setara masyarakat kota modern, petani gurem desa dapat memasarkan langsung produk eksotiknya, para peternak ikan menggunakan sistem elektronik untuk perataan pemberian makan ikan tambak, banjir atau harimau masuk desa malam hari terdeteksi pagar infra red desa langsung memberi sinyal gawat darurat setiap telpon genggam berbasis andoid, baca koran pagi digital di desa dan berita perkembangan Covid atau hal ikhwal pengedaran vaccin Kimia Farma/Indofarma setara dengan berita koran pagi orang-orang kota. Kabupaten Banyuwangi membangun sistem pemerintahan digital berbasis desa digital, Gubernur Jabar membuat jadwal ambisius tentang target digitalisasi seluruh desa Jabar.