TEORI KEAGENAN


Dituturkan Dr Jan Hoesada

PENDAHULUAN

Salah satu akar utama ilmu akuntansi adalah ilmu manajemen. Sebagai cikal bakal atau akar teori akuntansi, terdapat berbagai teori ilmu manajemen cq ilmu pengorganisasian dan ilmu kepemimpinan, yang mencakupi teori kepemilikan entitas (proprietory theory) yang berusaha menggambarkan aset neto, teori entitas mandiri (entity theory), teori dana peruntukan (fund theory), teori tanggungjawab kepada seluruh pemangku kepentingan (enterprise theory), teori tanggungjawab entitas kepada pemegang saham biasa (residual equity theory) sebagai gabungan entity theory dan enterprise theory, teori pemangku kepentingan terkuat (commander theory),teori pertanggungjawaban kepada seluruh pendana (investor theory) yaitu kreditor, pemegang saham preferen dan biasa. Ilmu pengorganisasian dalam ilmu manajemen mencakupi teori keagenan (agency theory) yang diadopsi sebagai komponen teori akbar (grand theory)  dalam ilmu akuntansi. Kemudian, dari berbagai teori di luar dunia akuntansi tersebut, terbentuklah teori akuntansi. Teori Akuntansi adalah dasar dan sumber pembangunan prinsip akuntansi berterima umum.

Istilah grand theory muncul pertama kali pada karya C. Wright Mills yang berjudul “The Socioligical Imagination” (1959), di dudukkan sebagai bentuk abstraksi tertinggi pada tata-teori. Sebuah teori akbar mengandung satu atau beberapa konsep. Sebuah grand theory berpotensi sebagai sumber atau dasar kelahiran teori baru yang lain.

Belum ditemukan konvensi (kesepakatan) dunia akuntansi tentang teori akbar. Pada wacana berkembang terlihat penguatan berbagai teori yang secara tersamar diakui sebagai teori akbar, antara lain teori konservatisme dalam berakuntansi, teori akuntansi positif (Positive Theory of Accounting), teori normative (Normative Theory of Accounting), teori keagenan (agency theory) ((Jensen dan Meckling  (1976) lalu Watts dan Zimmerman (1986)) dalam dunia-akuntansi, yang kemudian berkembang menjadi Teori Tiga Hubungan Keagenan (Chariri dan Ghozali (2007)), mencakupi hubungan manajemen dengan pemilik (pemegang saham), Hubungan manajemen dengan kreditor dan hubungan manajemen dengan pemerintah, dan Teori Pensinyalan (Signaling Theory).

Teori Keagenan (Agency Theory) berkaitan dengan berbagai teori lain, seperti lain Teori Strukturisasi, Teori Pemisahan Pemilik & Pengelola, Teori Kekuasaan (Power Theory), Teori Kecenderungan Agen, Teori Kesimetrisan Informasi dan Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading), Teori Manajemen Laba (Earning Management Theory), Teori Pembingkaian (Framing Theory), Teori Jejaring Aktor (Actor Network Theory) dan teori konflik (Conflict Theory). Teori Keagenan dan Teori Konflik, menyebabkan berbagai DSAK di muka bumi berupaya, melalui kreasi SAK, menutup kemungkinan perbuatan negatif para agen dan DSAK berupaya membuat informasi simetris dalam pasar modal. Selengkapnya . . .