TECHTREND : TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA AKUNTANSI PEMERINTAHAN


TECHTREND

TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM DUNIA AKUNTANSI PEMERINTAHAN

(Joni Afandi & Jan Hoesada)

okt-artikel2PENDAHULUAN

Tulisan ini dibuat dengan mengambil hikmah dari penyajian Sudimin Mina, Direktur Microsoft Indonesia pada Seminar Nasional IAMItanggal 27 September 2016, dalam paket Pengembangan Profesi Berkelanjutan Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Penulis akan membahas mengenai penggunaan teknologi digital saat ini serta hubungannya dalam dunia akuntansi, khususnya akuntansi kepemerintahan.

LINTAS GENERASI

  • Generasi sebelum tahun 1933
  • Generasi 1933 – 1945 (Silent Generation)
  • Generasi 1946 – 1964 (Baby Boomers)
  • Generasi1965 – 1979 (Generation X)
  • Generasi 1980 – 1995 (Generation Y, Millenials)
  • Generasi 1996 – sekarang (Generation Z)

Dikenal dengan generasi post milenials, igeneration atau homeland generation. Beberapa aspek yang dapat dikenal dari generasi ini adalah penggunaan internet secara meluas sejak usia muda, sehingga mereka merasa nyaman dengan teknologi dan berinteraksi di media sosial.

PERUBAHAN BISNIS

Terjadinya perubahan proses bisnis di dunia usaha yang dapat dilihat dari adanya:

  • Inisiatif baru yang dalam bidang bisnis.
  • Angkatan kerja yang tidak dibatasi oleh jarak maupun tempat.
  • Terjadinya perubahan interaksi antarapelanggan, pemasok, aplikasi akuntansi, akuntan, pemerintah serta perbankan.

PERUBAHAN EKSPEKTASI TERHADAP AKUNTAN

  • Harapan klien terhadap akuntan yang semakin besardengan biaya yang rendah.
  • Integrasi data dalam proses akuntansi.
  • Penggunaan buku besar tunggal.
  • Peraturan pemerintah yang mengatur akses atas informasi.

SEPULUH JENIS TEKNOLOGI DIGITALYANG PALING TOP DAN HIKMAHNYA BAGI DUNIA AKUNTANSI KEPEMERINTAHAN

  1. CLOUD COMPUTING
    • Sumber teknologi berbasis internet
      • Aplikasi perangkat lunak
      • Power komputasi
      • Layanan penyimpanan data di lokasi yang berbeda
    • Aplikasi Accounting 2.0 (cloud accounting): memberi peluang kemudahan akses, kemampuan bekerja dalam transaksi yang berskala besar, kemampuansharing dan kolaborasi data antar unit akuntansi mandiri, mengurangi biaya persiapan dan pembangunan sistem, meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya manajemen pemerintahan, menghilangkan hambatan keberadaan fisik dan ruangan kerja serta dapat digunakan sebagai basis untuk pengembangan produk dan layanan baru.
    • Tantangan cloud computingdiantaranya yaitu terdapatnya persepsi yang keliru bahwa penggunaan aplikasi yang tersedia di pasar adalah lebih murah dibandingkan dengan apabila menggunakan IT, terdapatnya kesulitan untuk memonitor biaya IT, ketidakcukupan pendekatan tradisional atas biaya IT, serta harapan bahwa sistem IT akan tersedia secara online.
    • Dengan penggunaan Cloud Computing,pemerintah dapat mengambil manfaat yang lebih banyak. Dalam jangka panjang, penggunaan Cloud Computingakan memudahkan pemerintah terutama yang terkait dengan konsolidasi laporan keuangan baik untuk konsolidasi entitas di dalam negeri maupun terhadap entitas pemerintah yang ada di luar negeri.Cloud Computingmembutuhkan partisipasi dari semua entitas pemerintah. Salah satu penggunaan Cloud Computingoleh pemerintah yaitu digunakannya aplikasi e rekondalam penyusunan laporan keuangan pemerintah. Satuan kerja cukup mengupload data buku besar ke dalam aplikasi e rekon dan kementerian langsung dapat mencetak laporan keuangan dari seluruh entitas di bawahnya.
  1. BIG DATA
    • Merupakan jawaban atas adanya kebutuhan penyimpanan data dalam skala yang amat besar yang disediakan oleh perusahaan IT.
    • Big Data dapat menjawab kebutuhan akan penyimpanan informasi yang lebih banyak, berpotensi untuk meningkatkan efektivitas dan mengurani biaya, merubah teknik audit dan akuntansi forensik serta dapat digunakan oleh organisasi yang berskala kecil maupun yang berskala besar.
    • Tantangan penggunaan Big Data diantaranya yaitu memperpendek proses pencarian data, dapat mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan, terjangkau, mudah dioperasikan dan biasa digunakan, dapat menghasilkan data yang berkualitas tinggi, permasalahan keamanan data serta isu hukum lainnya.
    • Bagi pemerintah big data ini diantaranya akan menciptakan business process yang baru berdasarkan data yang terintegrasi, optimalisasi data yang semakin berkualitas yang memberikan kemudahan bagi para Disisi lain perlu juga diperhatikan masalah keamanan data nasional dari kemungkinan kecurian dan kebocoran data.
  1. SOCIAL COMPUTING
    • Interaksi sosial berbasis teknologi informasi, misalnya internet, berpeluang menghapus sekat-dinding & hambatan komunikasi, mempercepat laporan berkala, memberi dasar pengambilan keputusan yang lebih paripurna.
    • Tantangan untuk social computingdiantaranya menghilangkan sekat atau hambatan komunikasi, terdapat resiko atas informasi yang sensitif, menempatkan informasi keuangan sebagai salah satu isu yang penting, penilaian dan penjelasan dampak keuangan atas pengembangan sistem yang baru.
    • Tantangan atas social computing, yaitu memperkenalkan pengendalian dan pemahaman untuk penekanan tata kelola yang lebih baik dan pengembangan keahlian baru.
    • Bagi pemerintah social computing dapat digunakan diantaranya sebagai sarana kerja sama antar Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan anggaran negara, sinergi untuk menciptakan pengendalian intern yang lebih baik serta sarana diskusi dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang lebih berkualitas.
  1. VIRTUAL & AUGMENTED REALITY
    • Pemodelan, penyimulasian, realitas virtual dan pemodelan interaksi antara sarana dan manusia akan menyebabkan data keuangan dan data LK, dan pedoman sistem tatacara kerja pemerintahan berbentuk realitas virtual dan pemodelan interaksi antar sarana akuntansi, antar sarana akuntansi dan manusia, menjadi jauh lebih mudah dipahami orang banyak.
    • Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi digital dalam bidang keuangan, budaya (misalnya kamus digital lintas 400 suku bahasa) serta dalam bidang yang lain untuk meningkatkan layanan pada masyarakat. Pemerintah harus selektif dalam memilih teknologi dan mengantisipasi resiko penggunaan teknologi realitas virtual.
  1. CYBERSECURITY
    • Dengan meluasnya pemanfaatan tekonolgi digital, perlu diperhatikan juga masalah keamanan atau Para akuntan dapat lebih berhati-hati dalam mengidentifikasi, menilai dan memitigasi resiko, secara berkala memonitor/memperbarui keamanan data, disamping itu pengendalian intern yang baik dapat memberikan keyakinan yang memadai dalam pengendalian dan kebijakan pengaturan keamanan data.
    • Tantangan terhadap cybersecurity ini diantaranya yaitu diperlukan dukungan dari pimpinan dan dari bagian keuangan dalam rangka menjaga data. Selanjutnya penggunaan perangkat elektronik yang semakin kecil ukurannya dimasa yang akan datang dapat menjadi ancaman karena sulit untuk dideteksi dengan mata telanjang.
    • Para akuntan berpeluang menjadi spesialis risiko maya, pekerja akuntansi dapat menjadi petugas pengidentifikasi risiko maya, evaluasi risiko maya, menyusun strategi serta sistem mitigasi bencana maya, melakukan pemantauan dan penyempurnaan sistem pertahanan untuk pengurang risiko sambil mengurangi biaya pertahanan.Inspektorat jenderal KL dan BPKP sebagai auditor internal melakukan kegiatan asurans terhadap sistem pengendalian dan kebijakan anti pembajakan dan pengrusakan sistem dan data base.
  1. MOBILE
    • Teknologi digital mobilememberikan kepada kita kecepatan komunikasi antar beberapa pihak yang di belahan dunia, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta dapat memperbaiki layanan.
    • Tantangan adanya teknologi ini diantaranya yaitu adanya tuntutan pada profesional untuk memahami bahwa layanan terbaik yang diberikan, adanya kemungkinan potensi kehilangan informasi, implementasi teknologi mobilepada waktu yang tepat serta kemungkinan berubahnya pola kerja dimana internet menjadi sangat dibutuhkan.
    • Pemerintah saat ini telah menggunakan teknologi mobile,misalnya sosialisasi kebijakan tertentu yang dilakukan melalui broadcast langsung ke masyarakat dan beberapa kebijakan lainnya. Disisi lain teknologi mobiledapat mengurangi kehadiran fisik pemerintah pada masyarakat.
  1. PAYMENT SYSTEM
    • Perangkat lunak berbasis internet untuk sistem pembayaran sesuai hukum (misalnya e-tax filing) dan berbagai bentuk perjanjian (kontrak), dilengkapi dengan berbagai piranti pembayaran dan layanan pembayaran.
    • Muncul peluang menggunakan teknologi sistem pembayaran karena dunia dilanda GCG, sehingga berbagai transaksi makin transparan. Para investor menyukai sistem pembayaran terotomatis yang berguna dalam transaksi global lintas mata uang, terutama kurs, perubahan kurs, beda kurs, lindung nilai dan rekonsiliasi antar mata uang yang amat menghemat waktu dan biaya transaksi.
    • Pemerintah dapat bekerja sama dengan BI dan OJK untuk membangun sistem pengendalian internaldari suatu sistem pembayaran.Dalam lingkup yang besar dan luas, BI dapat menggunakan sistem pembayaran dalam manajemen penjagaan/pemeiliharaan cadangan devisa melalui transaksi antar valas sampai menyentuh rupiah, transaksi lindung nilai terhadap risiko nilai tukar serta mendukung akuntansi lindung nilai.
  1. EDUCATIONAL
    • Teknologi digital yang digunakan secara luas dalam bidang pendidikan dapat meningkatkan kemampuan siswa secara lebih baik dimasa yang akan datang. Penggunaan teknologi digital tidak hanya digunakan dalam ruang kelas saja namun dapat digunakan oleh siswa untuk berinteraksi secara langsung kepada para profesi yang ada saat ini secara langsung.
    • Tantangan penggunaan teknologi digital dalam dunia pendidikan diantaranya yaitu menyangkut biaya yang tidak sedikit dalam implementasinya karena itu diperlukan dukungan dari pemerintah.
  1. ARTIFICAL INTELIGENCE & ROBOTICS
    • Teknologi ini meliputi otomasi atas pekerjaan yang sifatnya rutin dan berulang, dapat menggantikan peran sumber daya manusia, dapat meningkatkan kepatuhan terhadap proses bisnis dan berguna dalam pembuatan keputusan serta fokus pada layanan sehingga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
    • Tantangan teknologi ini diantaranya adalah pemilihan penggunaan pertimbangan profesional dibandingkan dengan penggunaan software, pengurangan peran akuntan serta sistem perangkat lunak tersebut memiliki piranti belajar mandiri (self learning) yang dapat lebih efektif dibandingkan dengan tenaga profesional.
    • Pemerintah dapat menggunakan teknologi digital namun tetap menggunakan tenaga profesional dalam proses pengambilan keputusan strategis.
  1. DIGITAL DELIVERY SERVICES
  • Penggunaan teknologi digital berpotensial merubah efisiensi dan kepuasan pelanggan, otomasi model bisnis, standardisasi secara global serta meminimalisasi biaya layanan publik.
  • Tantangan teknologi digital diantaranya bahwa teknologi digital dapat memusatkan budaya atau model bisnis, kesenjangan operasi antar sistem yang ada saat ini serta memerlukan waktu untuk pengembangannya.
  • Pemerintah saat ini telahmenggunakan teknologi digital dalam melayani masyarakat, seperti sistem pembayaran secara online dan lain sebagainya.

BEBERAPA KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN OLEH SEORANG AKUNTAN PADA MASA YANG AKAN DATANG

  1. Pengetahuan tentang tools untuk mengekstrak data dalam proses penggalian informasi.
  2. Penggunaan sarana IT untuk pemodelan, analisis, simulasi dan penyajian/pelaporan.
  3. Pengembangan keahlian knowledge management.
  4. Pengembangan keahlian manajemen proyek.
  5. Pengembangan keahlian manajemen perubahan.
  6. Pengembangan keahlian pembiayaan proyek dan pengembangan produk
  7. Kemampuan untuk menggunakan teknologi.
  8. Pengetahuan model pembayaran.
  9. Pengetahuan yang baik tentang konektivitas dan keamanan IT.
  10. Pengetahuan tentang bagaimana suatu aplikasi terintegrasi.
  11. Pemahaman dan kemampuan memanfaatkan portal klien.
  12. Kemampuan untuk membawa keahlian dan kompetensi melalui media yang ada.