Strategi CALK


STRATEGI CALK PADA ENTITAS LK

Pemikiran Dr. Jan Hoesada

 

Sept2

PENDAHULUAN

Bagi sebagian orang, CALK adalah keterangan pelengkap sebuah LK. Pendapat tersebut keliru. Makalah membongkar tabir rahasia tentang liku liku CALK bagi LK Entitas LK.

SAP tentang CALK jangan dilanggar, sehingga strategi dibawah ini hanya sekadar pelengkap SAP CALK tersebut.

Sept3

STRATEGI BER CALK

CALK berkedudukan setara Neraca dan Pernyataan Laba Rugi.

CALK pada setiap LK adalah penjelasan dan sarana strategis untuk bela diri yang disediakan oleh Standar Akuntansi untuk menjelaskan penurunan kondisi keuangan pada Neraca Entitas LK, atau menjelaskan penurunan kinerja keuangan pada Laporan Surplus Defisit Entitas LK.

CALK memberi ruang untuk memberi keterangan tentang berbagai aspek yang tidak dapat disajikan pada Neraca, Pernyataan LR dan Laporan Arus Kas, karena berbentuk baku dalam bentuk tabel nir penjelasan.

CALK dapat memuat tabel, grafik analisis, nisbah keuangan (ratio) bahkan gambar atau potret tentang berbagai hal untuk menjelaskan Neraca, pernyataan LR dan Arus Kas.

Bagi para akuntan, CALK adalah the soul of financial statements, sedang Neraca, Laporan LR dan Laporan Arus kas adalah the face of financial statements. Pembaca LK yang arif bijaksana, mulai membaca LK dari CALK, bukan dari halaman pertama LK.

CALK Entitas LK yang diperiksa BPK sebaiknya memertimbangkan CALK LK BPK, karena auditor LK Entitas LK akrab pada  LK tersebut, karena itu mempengaruhi sikap auditor kepada CALK Entitas LK. Hal hal yang baik pada CALK  LK BPK dapat diadopsi Entitas LK.’

Sept4

Terdapat dua strategi ber CALK yang dapat diterapkan sekali gus. Pertama, strategi konsistensi CALK dari tahun ketahun, memudahkan para pembaca LK membandingkan CALK lintas tahun, menengarai benang merah lintas tahun, melihat perubahan kebijakan akuntansi dan peristiwa luar biasa pada wajah LK cq Neraca Entitas LK dan Laporan surplus/Defisit Entitas LK. Kedua, adalah penyempurnaan terus menerus penyajian CALK menuju tingkat kesempurnaan selanjutnya. Strategi campuran keduanya adalah (1) memperbaiki CALK LK tahun lalu yang ditemukan mengandung kesalahan, (2) perubahan CALK diupayakan tidak menurunkan daya banding LK lintas tahun buku, (3) strategi konsistensi CALK berdasar CALK tahun buku lalu karena telah diperiksa dan disetujui BPK.

Butir 3 mendapat tekanan penting terutama apabila pimpinan Tim Audit dari BPK tetap sama, sedang pelanggaran azas konsistensi CALK dilakukan bila (1) terjadi perubahan pimpinan auditor lapangan BPK, (2) terdapat kesalahan fatal memalukan yang sebaiknya tidak diiulang Entitas LK, misalnya mencampur-adukkan Kebijakan Akuntansi, Kebijakan Keuangan dan Penjelasan Pos pos LK. Pada hemat saya, subjudul Kebijakan Akuntansi mencakupi hanya (1) kebijakan akuntansi terpilih untuk tiap pos penting LK, terutama metode, pengakuan dan pengukuran, (2) kebijakan tentang materialitas dan kapitalisasi, (3) penetapan kebijakan estimasi akuntansi tertentu dan (4) penetapan kebijakan hapus buku (write off) justru tak tersaji lengkap pada CALK Entitas LK.

Terdapat kemungkinan pemantapan teknologi ber CALK, penjagaan konsistensi lintas pergantian manajemen Entitas LK dan pengendalian kualitas CALK dengan cara membuat  Pedoman CALK melengkapi  Kebijakan Akuntansi Entitas LK.

Pedoman tersebut sebaiknya mengandung contoh nyata garis besar dan tata kalimat, prototipe atau master CALK yang disusun dalam outline baku serta tata bahasa baku, sehingga para penyusun CALK dapat menggunakan pola dasar CALK tersebut  dengan nyaman. Perubahan dari pola diizinkan karena kebutuhan khusus penjelasan terkait kondisi khusus tahun LK tersebut. Bahasa memang merupakan masalah utama CALK, bahasa baku dan benar disajikan pada contoh CALK.

Setiap hal terdapat pada CALK menjelaskan komponen LK yang berada di depan CALK, sehingga informasi lain yang tidak memenuhi syarat tersebut harus dihapus. Tertengarai bahwa informasi tersebut terdapat pada CALK Entitas LK. CALK dan komponen LK lain dihubungkan oleh tanda tanda referensi silang.

Sept5

CALK perlu menjelaskan peristiwa setelah tanggal neraca, terutama (1) peristiwa setelah tanggal neraca yang mengubah LK, (2) peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak dapat mengubah LK karena tidak memenuhi syarat (misalnya estimasi besar pos atau transaksi tak dapat ditetapkan secara handal)  namun wajib diungkapkan pada CALK LK Entitas LK.

Subsequent event berdampak pd LK & butuh adjustment LK, misalnya adalah :

  • Deklarasi kebangkrutan
  • Penyelesaian tuntutan hukum, keputusan hakim
  • Pelepasan aset tertentu jauh dibawah nilai buku

Subsequent events tak berdampak pada wajah LK cq Neraca dan atau LO, namun butuh pengungkapan (CALK), misalnya :

  • Penurunan harga pasar investasi jangka pendek
  • Penerbitan efek obligasi atau efek saham
  • Penurunan harga pasar persediaan terkait kebijakan pemerintah
  • Kehilangan persediaan akibat kebakaran
  • Merger atau akuisisi

 

KESIMPULAN & PENUTUP

Pada satu sisi, hindarilah mengubah CALK yang terbiasa dibaca auditor LK tahun lalu, agar tidak menjadi masalah bagi Entitas LK. Pada sisi lain, CALK Entitas LK rasanya masih (banyak) dapat disempurnakan, melalui patok duga CALK LK BPK, FSA LN dan BI, melalui pembentukan format baku CALK dan contoh nyata dalam SEDK Pedoman CALK Entitas LK.